akad dengan tulisan
AKAD DENGAN TULISAN
A.
Pengertian
Akad
Dalam al-Qamus al-Muhith dan Lisan
al-‘Arab dijelaskan; Akad menurut bahasa berarti ikatan atau tali pengikat.
Pengertian akad secara hakiki (hissy) ini kemudian digunakan untuk
sesuatu yang bersifat asbstrak berupa ucapan dari kedua belah pihak yang sedang
berdialog atau berkomunikasi.
Secara bahasa akad adalah:
اَلرَّبْطُ بَيْنَ أَطْرَافِ الشَّيْءِ، سَوَاءٌ أَكَانَ رَبْطًا حِسِّيًّا أَمْ مَعْنَوِيًّا، مِنْ جَا نِبٍ وَاحِدٍ أَوْ مِنْ جَا نِبَيْنِ.
“Ikatan antara pihak-pihak baik
ikatan itu secara konkrit (hissy/hakiki) atau secara abstrak (maknawi) yang
berasal dari satu pihak atau kedua belah pihak.”
Dari sinilah kemudian akad
diterjemahkan secara bahasa sebagai; menghubungkan antara dua perkataan, yang
di dalamnya masuk juga pengertian janji dan sumpah, karena sumpah menguatkan
niat orang yang berjanji untuk melaksanakan isi sumpah atau meninggalkannya.
Sedangkan secara terminologi fikih,
akad terbagi dua yaitu pengertian umum dan pengertian khusus. Akad dalam pengertian
umum adalah:
كُلُّ مَا عَزَمَ الْمَرْءُ عَلَى فِعْلِهِ ، سَوَاءٌ صَدَرَ مِنْ إِرَادَةٍ مُنْفَرِدَةٍ كَاالْوَقْفِ أَمْ اِحْتَاجَ إِلَى إِرَادَتَيْنِ فِي إِنْشَائِهِ كَا الْبَيْعِ.
“Segala yang diinginkan manusia
untuk mengerjakannya baik bersumber dari keinginan pribadi seperti waqaf atau
bersumber dari dua pihak seperti jual-beli”.
Akad dengan makna luas ini
dijelaskan dalam firman Allah swt;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ…. – المائدة: 1
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
aqad-aqad itu.” (Qs. al Maidah: 1)
Akad dalam pengertian khusus adalah:
اِرْتِبَا طُ إِيْجَابٍ بِقَبُوْلٍ عَلَى وَجْهٍ مَشْرُوْعٍ يَثْبُتُ أَثَرُهُ فِي مَحَلِّهِ
“Pertalian ijab (pernyataan
melakukan ikatan) dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan
kehendak syariat yang berpengaruh pada sesuatu perikatan”.
B.
Aqad
bi Al-Kitabah (Akad dengan Tulisan )
Akad bi al-kitabah merupakan jenis
transaksi (akad) dengan tulisan (seperti; nota, surat pesanan dan atau bahkan
lewat SMS, email, dan sejenisnya) yang dapat dipastikan akurasi dan
kepastiannya. Akad semacam ini sah untuk dilakukan, oleh dua orang yang berakad
baik keduanya mampu berbicara maupun tidak (bisu), keduanya hadir pada waktu
akad ataupun tidak hadir ( dititipkan lewat orang kepercayaannya), dengan
bahasa yang dapat dipahami oleh kedua orang yang berakad.
Hal ini selaras dengan kaidah
fiqhiyah yang berbunyi:
اَلْكِتَبا بَةُ كَا لْخِطَا بِ
“ Tulisan
sama kekuatan hukumnya dengan ucapan”.
C. Contoh Akad Tulisan
1. Nota Kredit
2. Nota Debed
3. Surat Perjanjian utang Piutang
4.
Perjanjian Jual Beli Tanah
Komentar
Posting Komentar